BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 19 Juli 2009

Pengkabelan Pada Jaringan Komputer

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan
satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi
merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya). Seiring dengan
perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan
gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan
perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan
computer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2
menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti
laser dan serat optik).


Topology Jaringan Komputer dan Pengkabelan
Sering disetiap pembahasan tentang jaringan komputer perlu dibahas tentang
topology computer network pada bagian awalnya? Tentu jawabnya bisa
bermacam macam, namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan
kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan
jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi
pertimbangan utama untuk membangun sebuah network (baik home network,
SOHO network ataupun network kelas raksasa seperti MAN –metropolitan
area network).
Sebenarnya ada banyak topologi jaringan komputer, namun yang sering
didengar pada umumnya berkisar pada 3 bentuk (topology) jaringan
komputer, yaituRing Topology
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta
traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya
fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga
yang menggunakan twisted pair).

Linear Bus Topology
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada
masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-
Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer
atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching
atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan
merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan
menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini
juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian
digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau
node).

Star Topology
Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena
kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan
jaringan yang ada. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang harus sesuai
(matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Pokoknya asal ada hub
(yang masih beres tentunya) maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan
sumber daya jaringan secara mudah. Dengan berbekal crimtool, kabel UTP
(biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah membuat sebuah
sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel (loss
effect) maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua
itu bisa diabaikan.
Paparan ketiga topologi di atas hanya sebagai sebuah pengantar. Intinya
bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga
topologi di atas. Misalnya saja ada yang menyebut tree topology, dimana sebenarnya topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga
topologi yang ada.

Tree Topology
Nampak pada diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology,
sedangkan untuk menghubungkan client atau node memanfaatkan star
topology. Jadi bukanlah menjadi suatu hal yang tabu untuk menggabungkan
atau mensinergikan sebuah topologi jaringan dengan topologi jaringan yang
lain.

Jenis Jaringan, Jenis kabel dan Jenis Protocol
yang biasanya digunakanType dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda,
oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang
dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan
STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober 2003), yaitu:
Cable Type Fitur
Type CAT1 UTP Analog (biasanya digunakan di
perangkat telephone pada umumnya
dan pada jalur ISDN –integrated
service digital networks. Juga untuk
menghubungkan modem dengan line
telepon).
Type CAT2 UTP - UTP - up to 1 Mbits
(sering digunakan pada topologi token
ring)
Type CAT3 UTP/STP 16 Mbits data transfer (sering
digunakan pada topologi token ring
atau 10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer (biasanya
digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5 UTP, STP – up to 100
MHz
100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT
5enhanced
UTP, STP - up to 100
MHz
1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4
copper pairs (kedua jenis CAT5 sering
digunakan pada topologi token ring
16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada
FastEthernet 100Mbps)
Type CAT 6 up to 155 MHz or 250
MHz
2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters
or 10 Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)
Type CAT 7 up to 200 MHz or 700
Mhz
Giga-Ethernet / 20.8 db
(Gigabit Ethernet)
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-
masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri
revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga
untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga
untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel
tersebut, dan juga kualitas isolatorsehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced
mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah
dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau
electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk
menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk coaxial
cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter
lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan
biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard
ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan
cuman disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan
dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
1Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu
buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan
yang lumayan lebar).
2Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau
berupa populated egments.
3Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external
transceiver).
4Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam
hal ini repeaters.
5Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500
meter).
6Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
7Setiap segment harus diberi ground.
8Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
9Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar
5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap
perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini
juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
1Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
2 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
3Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
4Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
5Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
6Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
7Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
8Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555
meter).
9Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Istilah Jaringan dan Pengkabelan
Cable Comment
10 Base2 10-Mbps baseband Ethernet specification using
50-ohm thin coaxial cable. 10Base2, which
is part of the IEEE 802.3 specification, has a
distance limit of 606.8 feet - 185 meters - per
segment.
10 Base5 10-Mbps baseband Ethernet specification using
standard (thick) 50-ohm baseband coaxial
cable. 10Base5, which is part of the IEEE 802.3
baseband physical layer specification, has adistance limit of 1640 feet - 500 meters - per
segment.
10BaseF 10-Mbps baseband Ethernet specification that
refers to the 10BaseFB, 10BaseFL, and
10BaseFP standards for Ethernet over fiber-optic
cabling
10BaseFB 10-Mbps baseband Ethernet specification using
fiber-optic cabling. 10BaseFB is part of the
IEEE 10BaseF specification. It is not used to
connect user stations, but instead provides a
synchronous signaling backbone that allows
additional segments and repeaters to be
connected to the network. 10BaseFB segments
can be up to 1.24 miles - 2000 meters - long.
10BaseFL 10-Mbps baseband Ethernet specification using
fiber-optic cabling. 10BaseFL is part of the
IEEE 10BaseF specification and, while able to
interoperate with FOIRL, is designed to
replace the FOIRL specification. 10BaseFL
segments can be up to 3280 feet - 1000 meters -
long if used with FOIRL, and up to 1.24 miles -
2000 meters - if 10BaseFL is used
exclusively.
10BaseFP 10-Mbps fiber-passive baseband Ethernet
specification using fiber-optic cabling. 10BaseFP
is part of the IEEE 10BaseF specification. It
organizes a number of computers into a star
topology without the use of repeaters. 10BaseFP
segments can be up to 1640 feet - 500
meters - long.
10BaseT 10-Mbps baseband Ethernet specification using
two pairs of twisted-pair cabling (Category
3, 4, or 5): one pair for transmitting data and the
other for receiving data. 10BaseT, which is
part of the IEEE 802.3 specification, has a
distance limit of approximately 328 feet -100
meters - per segment
100BaseFX 100-Mbps baseband Fast Ethernet specification
using two strands of multimode fiber-optic
cable per link. To guarantee proper signal timing,
a 100BaseFX link cannot exceed 1312 feet
- 400 meters - in length. Based on the IEEE
802.3 standard
100BaseT 100-Mbps baseband Fast Ethernet specification
using UTP wiring. Like the 10BaseT
technology on which it is based, 100BaseT sends
link pulses over the network segment when
no traffic is present. However, these link pulses
contain more information than those used in
10BaseT. Based on the IEEE 802.3 standard.
100BaseTX 100-Mbps baseband Fast Ethernet specification
using two pairs of either UTP or STP wiring.
The first pair of wires is used to receive data; the second is used to transmit. To guarantee
proper signal timing, a 100BaseTX segment
cannot exceed 328 feet - 100 meters - in length.
Based on the IEEE 802.3 standard
100BaseX 100-Mbps baseband Fast Ethernet specification
that refers to the 100BaseFX and
100BaseTX standards for Fast Ethernet over
fiber-optic cabling. Based on the IEEE 802.3
standard
Disadur dari : http://www.glossary-tech.com/cable.htm
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
(sumber: http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html )
Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan
kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-
masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk
menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan
untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan
untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam
artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah,
namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight
cable ini, yaitu :
Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :
Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin 1 wire color : white/orange
Pin 2 wire color : orange
Pair#3 is connected to pins 3 and 6 like this:
Pin 3 wire color: white/green White/green
Pin 6 wire color : Green
Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut:
Pair#1
Pin 4 wire color : blue
Pin 5 wire color : white/blue
Pair#4
Pin 7 wire color : white/brown
Pin 8 wire color : Brown
CROSSOVER CABLE
Dasar Koneksi untuk UTP Crossover Cablepin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2.
Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung

Read More......

Sabtu, 18 Juli 2009

PERANGKAT KERAS JARINGAN

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu:Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksijaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi data didalam jaringan.

1) NIC
Pengertian :atau Kartu Jaringan Kartu Jaringan (NIC) merupakan perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antara komputer, kebanyakan kartu jaringan adalah kartu inernal,yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam komputer.
Fungsi: Beberapa komputer seperti komputer MAC, menggunakan sebuah kotak khusus yang ditancapkan ke port serial atau SCSI port komputernya. Pada komputer notebook ada slot untuk kartu jaringan yang biasa disebut PCMCIA slot. Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah : kartu jaringan Ethernet, LocalTalk konektor, dan kartu jaringan Token Ring. Yang saat ini populer digunakan adalah Ethernet, lalu diikuti oleh Token Ring, dan LocalTalk.


2). Hub/Konsentrator
Pengertian :sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi Bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.
Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator adalah :
a. Biasanya terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45
b. Digunakan pada topologi Bintang/Star
c. Biasanya di jual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi yang mengatur
manjemen port tersebut.
d. Biasanya disebut hub
e. Biasanya di pasang pada rak khusus, yang didalamnya ada Bridges, router 20





3). Kabel UTP
Pengertian : atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.
Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telponKategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 MbpS Kabel UTP sebetulnya ada beberapa kategori yaitu dari kategori 1 - 7 yang sering digunakan untuk LAN biasanya kategori 5 atau sering disebut cat-5. Berikut ini kegunaan dari kabel kategori 1 - 7 diambil dari wikipedia. cat 1: sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN. cat 2: dipakai untuk token ring network dengan bw 4mbps cat 3: dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps cat 4: Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network. cat 5: Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network. cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network. cat 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps cat 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz. Berikut ini contoh gambar kabel UTP yang sudah dipasang konektor, kabel cat-5e dalam keadaan terkupas dan kabel cat-6


4) Connector RJ-45
Pengertian: sebuah penghubung kabel koaksial pada jaringan LAN (Local Area Network) yang memiliki sebuah male BNC dan dua female BNC. Bentuk alat ini mirip dengan huruf {T}.suatu perangkat dengan perangkat lainnya
Konektor standar untuk kabel Ethernet Cat 5.4.




A. STRAIGHT KABEL TP (Unshielded Twisted Pair)
Pengertian: adalah jenis kabel yang terdiri dari dua kawat takterbungkus yang berpilih.
Keuntungan:Kabel UTP banyak digunakan pada local-area networks(LANs) dan sambungan telepon karena harganya lebih murah. Kabel UTP tidak sebaik kabel koaksial dan serat optik dalam hal penyediaan banwidth danketahanan terhadap interferensi. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”.Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik.Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yangdisusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.





B) Kabel CROSSOVER
Kelebihan Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.







5). Repeaters
Pengertian : Repeater merupakan suatu perangkat jaringan yang berfungsi menguatkan sinyal, kemudian mentransmisikannya kembali. Pada jaringan komputer, sinyal yang ditransmisikan melalui kabel akan melemah seiring dengan semakin bertambah panjangnya kabel. Oleh karen iotu diperlukan repeater dalam topologi bus.


Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair.


Kelebihan :Dimana diketahui panjang maksimal untuk sebuah kabel unshileded twisted pair adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah repeater pada jaringan
tersebut.






6). Bridges
pengertian : Adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan,


Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien,


Keuntungan: pertumbuhan network sangat cepat makanya di perlukan jembatan untuk itu. Kebanyakan Bridges dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain di sebelahnya pula. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi lalu lintas yang mengatur diN persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat di gunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.
Fungsi: bridge terutama dipakai untuk membikin segment2 pada shared media ethernet. jaman > dulu dimana ethernet masih umum pake kabel bnc atau hub, bridge dipakai muntuk > membagi shared media menjadi beberapa segment (2 segment atau lebih) urusannya masih > sama datalink layer (mac) dan physical layer. dia nggak peduli sama layer diatasnya > mau tcp/ip kek, ipx/spx kek dia nggak ngerti, ngertinya ethernet aja.> > bridge juga bisa dipakai untuk menghubungkan lan yg memakai teknologi yg berbeda, > ethernet dan tokenring misalnya yg masih dalam 1 lan (term network layer = 1 > subnet). router bisa juga menggantikan fungsi ini, jika yg dimaksud adalah router > cisco




7) Routers
Pengertian: Sebuah Router mengartikan informaari dari satu jaringan ke jaringan yang lain, dia hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit,


Keuntungan: router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputerr, bridges dan router lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
Ini berarti Router itu :
• Mengatur jalur sinyal secara effisien
• Mengatur Pesan diantara dua buah protocol
• Mengatur Pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan Bintang(star)
• Mengatur Pesan diantara melewati Kabel Fiber optic, kabel koaaksialm atau
kabel twisted pair


Fungsi: Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Read More......

Pengertian TCP IP dan Lapisannya

TCP/IP (singkatan dari “Transmission Control Protocol”) adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan komputer. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Kesimpulannya, TCP/IP inilah yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.

TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan inteface jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu.


model TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapisan layer tersebut adalah :
  • Lapisan Network
    Lapisan Network bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menterjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang di mengerti oleh komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
  • Lapisan Internet
    Lapisan Internet bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP. IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. ARP (Address Resulotion Protocol) ialah protokol yang digunakan untuk menemukan alamat hardaware dari host/komputer yang terletak pada network yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Massage Protocol) ialah protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data.
  • Lapisan Transport
    Layer Transport, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Pada lapisan Transport menggunakan Acknowledgement positif dan Acknowledgement negative pada aliran datanya. Acknowlegment positif akan memberitahukan pesan apabila data yang di transferkan telah sampai sedangkan Acknowledgement negative jika paket yang ditransfer tidak sampai ke tujuan maka akan terjadi pengiriman ulang. Kedua protokol tersebut ialah TCP (Transmission Control Protokol) dan UDP (User Datagram Protocol).
  • Lapisan Aplikasi
    Layer teratas adalah Aplication Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP misalnya http, ftp, telnet, smpt dan lain sebagainya.

Read More......

Pengertian OSI Dan Lapisannya

OSI (Open System Interconnection)

Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh lapisan OSI” (OSI seven layer model).

Ketujuh lapisan dalam model ini adalah:


Lapisan fisik (physical layer)

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.

Lapisan koneksi data (data link layer)

Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.

Lapisan jaringan (network layer)

Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Lapisan transpor (transport layer)
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.

Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.

Lapisan sesi (session layer)

Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.

Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.

Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

Lapisan presentasi (presentation layer)
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.

Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.

Lapisan aplikasi (application layer)

Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.


Read More......